JAKARTA - Perusahaan ritel Bed Bath & Beyond dikabarkan bangkrut karena gagal membayar pinjaman utangnya.
Tak hanya itu, saham perusahaan pun terus anjlok lebih dari 20%.
Dilansir dari CNN di Jakarta, Jumat (27/11/2023), harga saham perusahaan tersebut telah jatuh ke USD2,56.
Bahkan perusahaan juga sudah mendapat peringatan terkait pinjaman dari JPMorgan Chase.
Perusahaan mengatakan kalau saat ini tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk membayar jumlah di bawah fasilitas kredit.
BACA JUGA:CNN PHK Karyawan, Badai Hantam Industri Media
Sehingga hal ini membuat perusahaan untuk mencari alternatif strategis, termasuk merestrukturisasi utangnya.
Diketahui dari pengajuan Securities & Exchange Commission, Bed Bath & Beyond gagal bayar pinjaman tersebut pada 13 Januari 2023,
Akibatnya, kreditur menuntut pembayaran segera.
Adapun perusahaan juga telah memotong biaya, menurunkan belanja modal dan menutup toko hingga pusat distribusi.
Didirikan pada tahun 1971, Bed Bath & Beyond menjadi perusahaan ritel bahan pokok untuk dekorasi rumah, peralatan dapur, dan furnitur kamar asrama perguruan tinggi yang terjangkau.
Perusahaan ini juga terkenal dengan kupon diskon 20% di mana-mana.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya