Rabu 01 Feb 2023 06:00 WIB

Pada 2022, Pertamina Raup Laba 3,8 Miliar Dolar AS

Torehan keuangan pada 2022 karena sejak 2021 Pertamina mengoptimalkan ongkos produksi

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Fuji Pratiwi
Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati. PT Pertamina (Persero) pada 2022 mampu membungkus laba sebesar 3,8 miliar dolar AS.
Foto: Pertamina
Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati. PT Pertamina (Persero) pada 2022 mampu membungkus laba sebesar 3,8 miliar dolar AS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) pada 2022 mampu membungkus laba sebesar 3,8 miliar dolar AS. Melalui perolehan laba tersebut, perusahaan menyetorkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebanyak Rp 307,2 triliun ke negara.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan, salah satu aspek torehan keuangan pada 2022 karena sejak 2021 perusahaan melakukan optimalisasi ongkos produksi. Pada 2022, penghematan biaya operasional perusahaan mencapai 1,3 miliar dolar AS.

Baca Juga

"PNBP kami pada 2022 kemarin tumbuh signifikan salah satunya harga minyak dunia yang memang tinggi dan juga ini merupakan buah dari cost optimization yang kita lakukan," ujar Nicke di Komisi VI DPR RI, Selasa (31/1/2023).

Melalui optimalisasi biaya ini, Pertamina bisa mengantongi penghematan hingga 593,4 juta dolar AS dengan pertumbuhan pendapatan mencapai 245 juta dolar AS. Realisasi laba pada 2022 mencapai 3,8 miliar dolar AS.

Nicke mencontohkan, optimalisasi biaya yang dilakukan Pertamina misalnya saat ini Pertamina bisa membeli minyak mentah dari berbagai negara. Tak lagi perlu terpaku pada minyak mentah mahal yang dari spesifikasi negara tertentu.

Selain itu, di sisi hulu juga Pertamina saat ini mensentralisasi pengadaan alat dan juga kebutuhan eksplorasi dan eksploitasi. Langkah pengadaan yang terpusat ini dan juga keleluasaan jenis minyak mentah membuat perusahaan mampu menurunkan ongkos produksi sampai 17 persen di sektor hulu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement