Untuk pembangunan rumah ini kami suplai ke Dinas Pekerjaan Umum Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Jawa II
Jakarta (ANTARA) - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menyuplai panel RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat) untuk membangun 230 unit rumah tahan gempa bagi masyarakat yang terdampak gempa di Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

"Untuk pembangunan rumah ini kami suplai ke Dinas Pekerjaan Umum Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Jawa II," kata Director of Operations WSBP Sugiharto dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Waskita Beton tunggu restu RUPO guna buka suspensi saham

RISHA memiliki beberapa keunggulan, antara lain cepat, murah, ramah lingkungan, tahan gempa, ringan, moveable (knock down), dan dapat dimodifikasi sebagai bangunan kantor, puskesmas, rumah sakit, sekolah, dan lainnya. RISHA juga mudah dikembangkan tanpa harus mengubah bangunan awal.

Sebanyak 31.740 panel yang terdiri dari 17.940 panel P1, 6.900 panel P2, dan 6.900 panel P3 dikirimkan dari Precast Plant Lombok sejak awal 2023.

"Total progres hingga saat ini mencapai 98 persen dan kami targetkan selesai suplai pada akhir maret 2023," ujarnya.

Seperti diketahui, tidak hanya rumah-rumah warga yang terdampak bencana, tetapi juga fasilitas gedung sekolah. Oleh karenanya, WSBP juga menyuplai panel RISHA untuk pembangunan sekolah di Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Sebanyak 16.554 panel RISHA terdiri dari 8.606 panel P1, 3.740 panel P2, dan 4.208 panel P3 dikirimkan dari Precast Plant Lombok dan Plant Subang. Hingga saat ini progress suplai mencapai 57,74 persen, dan ditargetkan akhir triwulan I 2023 sudah selesai suplai.

"Nantinya setelah pembangunan rumah dan sekolah RISHA selesai, dapat bermanfaat bagi masyarakat luas dan tentunya menjadi bangunan yang tahan terhadap gempa," tuturnya.

WSBP juga telah mengerjakan proyek RISHA di Lombok, Rumah Khusus di Kupang, dan Dormitory Learning Center WSBP di Plant Karawang.

Baca juga: Waskita Beton Precast suplai produk untuk proyek IKN Nusantara
 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023