Sukses

Sawit dan Batu Bara Membuat Ekonomi Kalimantan Mandek

Ketergantungan pada komoditas sawit dan batu bara ternyata tak positif bagi Kalimantan.

Liputan6.com, Balikpapan - Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengajak agar Kalimantan tidak ketergantungan ke komoditas sumber daya, terutama sawit (Crude Palm Oil) dan batu bara. Pasalnya, itu justru membuat pertumbuhan ekonomi Kalimantan menurun dibanding wilayah lain paska commodity boom pada 2013-2014.

Ekonomi Kalimantan pun diminta bertumpu pada industrialisasi yang berbasis hilirisasi (pengolahan) SDA yang ditopang dengan infrastruktur yang tepat sasaran.

"Kalimantan ini kebanyakan ekspor SDA dan harga secara global juga tidak bagus. Ke depan, akan lebih banyak dibutuhkan Kawasan Industri dan Kawasan Ekonomi Khusus," jelas Menteri Bambang pada pernyataan resminya di Balikpapan pada Rabu (21/8/2019).

Kehadiran Menteri Bambang di Kalimantan adalah dalam rangka Konsultasi Regional Penyusunan Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 wilayah Kalimantan. Ia menegaskan agar jangan sampai Kalimantan menjadi produsen barang mentah saja.

Faktor lain yang disorot Menteri Bambang adalah faktor pelestarian alam. Ia menyebut isu deforestasi tak terlepas dari pembukaan lahan perkebunan seperti sawit.

"Pulau Kalimantan juga dihadapkan pada isu masih tingginya laju deforestasi tutupan hutan sebesar 11 persen serta masih tingginya alih fungsi hutan gambut mencapai 15 persen. Untuk itu, sejak 2015 telah diberlakukan moratorium lahan gambut," ujar Menteri Bambang.

Kebakaran hutan yang kerap di Kalimantan terjadi juga mendorong pemerintah agar meningkatkan prioritas terhadap mitigasi bencana dalam penyusunan kebijakan pembangunan di Kalimantan.

Kualitas pembangunan Kalimantan turut menjadi prioritas karena infrastuktur jalan di sana masih di bawah rata-rata provinsi. Keandalan listrik juga masih rendah sehingga banyak gangguan dan banyak industri yang memiliki pembangkit listrik sendiri.

Selengkapnya, berikut 10 strategi utama untuk pembangunan wilayah Kalimantan:

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

10 Strategi Pembangunan di Kalimantan

Menteri Bambang menyebut pembangunan wilayah Kalimantan akan diarahkan pada percepatan pertumbuhan, diversifikasi ekonomi, dan pelestarian alam. Berikut 10 strateginya.

1. Mempertahankan peran lumbung energi nasional

2. Mengembangkan industri pengolahan (hilirisasi) SDA perkebunan dan hasil tambang

3. Menguatkan peran kawasan perdesaan prioritas nasional agar menjamin basis produksi untuk hilirisasi industri

4. Menguatkan penguatan kawasan transmigrasi mandiri

5. Menjaga kawasan perbatasan untuk menjamin kedaulan NKRI

6. Menjaga kawasan pelestarian pelestarian lingkungan dan ekologis

7. Menjamin pemenuhan konektivitas, infrastruktur pelayanan dasar pada kawasan kota-kota baru

8. Meningkatkan kapasitas pemerintahan daerah untuk mempercepat penerapan SPM (Standar Pelayanan Minimal) dan meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah)

9. Pengarusutamaan pengurangan risiko bencana melalui bencana melalui integrasi kebijakan dan penataan ruang berbasis risiko bencana serta penguatan sistem mitigasi bencana

10. Pemindahan IKN (Ibu Kota Negara) sebagai pusat pertumbuhan nasional

3 dari 3 halaman

Lanjut Berkeliling Indonesia untuk Konsultasi

Kota Balikpapan adalah lokasi keempat dari rangkaian penyelenggaraan konsultasi rencana pembangunan. Konsultasi sebelumnya sudah berlangsung di pulau-pulau besar seperti Jawa dan Sumatera.

Selanjutnya, konsultasi regional ini akan berlangsung di Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.

"Kami ingin mendapatkan masukan untuk penyusunan Rancangan Akhir RPJMN 2020-2023. Tentunya kami sudah menyiapkan rancangan teknokratik dan akan lebih baik lagi kalau ada masukan dari masing-masing daerah dari Kalimantan, baik dari level Provinsi, Kabupaten, dan Kota," ucap Menteri Bambang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.