Pasokan Menipis, Harga Daging Babi di China Naik 75 Persen

Pasokan daging babi saat ini sangat langka di negeri tirai bambu tersebut.

Kamis, 17 Oktober 2019 | 08:15 WIB
Pasokan Menipis, Harga Daging Babi di China Naik 75 Persen
Suasana pusat penjualan daging Babi di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (12/1). [Suara.com/Fakhri Hermansyah]

Suara.com - Daging babi memang jadi makanan utama di China. Setiap olahan makanan China tak jarang yang menggunakan daging babi sebagai bahan olahan makanannya.

Namun, siapa sangka jika pasokan daging babi saat ini sangat langka di negeri tirai bambu tersebut. Saking langkanya harga daging babi juga melonjak drastis hingga 75 persen.

Seperti dilansir CNNMoney, harga daging babi hampir naik dua kali lipat di beberapa daerah selama beberapa tahun terakhir.

Daging babi dijual sekitar 32 yuan atau setara 4,5 dolar AS per kilogram pada tahun 2017, menurut data pemerintah.

Sekarang ini, harga daging babi naik jadi 60 yuan atau setara 8,45 dolar AS dengan jumlah yang sama di banyak tempat.

Kenaikan harga daging babi tersebut memicu inflasi China. Bahkan, pada September inflasi China capai 3 persen dibanding bulan sebelumnya 2,8 persen.

Adapun hilangnya pasokan daging sapi ini karena adanya demam babi Afrika. Sehingga para peternak enggan untuk memelihara babi di China.

Kendati demikian, pemerintahan China telah mensubsidi daging babi sampai batas tertentu.

Dari April hingga pertengahan September, pemerintah memberikan sekitar 3,2 miliar yuan atau 452 juta dolar AS tunai kepada keluarga berpenghasilan rendah sehingga mereka dapat terus membeli daging babi.

Berikan Komentar >
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BISNIS

TERKINI