Share

Taspen-Asabri Bakal Dilebur ke BPJS, Ini Kata Dirutnya

Yohana Artha Uly , Okezone · Senin 27 Januari 2020 21:54 WIB
https: img.okezone.com content 2020 01 27 320 2159194 taspen-asabri-bakal-dilebur-ke-bpjs-ini-kata-dirutnya-eYQ0CJBufy.jpeg Penetapan Direksi Baru Taspen. (Foto: Okezone.com/Yohana)
A A A

JAKARTA - PT Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau Taspen, buka suara terkait adanya wacana peleburan dengan PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero) atau Asabri, dengan BP Jamsostek/BPJS Ketenagakerjaan.

Menurut Direktur Utama Antonius Steven Kosasih, pihaknya akan selalu tunduk dan mengikuti instruksi dari pemegang saham, yang dalam hal ini Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Baca Juga: Taspen Buka-bukaan soal Aset, Hasilnya?

"Itu masih dibicarakan ditingkat atas yakni Pemerintah. Kalau kami sih ikut pemegang saham," ujarnya ditemui di Menara Taspen, Jakarta, Senin (27/1/2020).

Sebelumnya, pemerintah berencana melakukan penggabungan pada Taspen, Asabri, dan BP Jamsostek. Hal tersebut terkait Undang-Undang No.40/2000 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan UU No.24/2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), yang secara garis besar memerintahkan pengalihan program Taspen dan ASABRI ke BPJS Ketenagakerjaan paling lambat 2029.

Baca Juga: Taspen Pastikan Tak Investasi di Saham Gorengan

Meski demikian, pria yang akrab disapa Kosasih itu memastikan, akan terus mengelola dan menjaga kinerja keuangan perseroan."Kami (direksi) hanya mengelola saja, Taspen milik pemerintah Indonesia, kami hanya mendapatkan kepercayaan mengelola dan mendapatkan dengan hasil yang baik," katanya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Sekedar informasi, pada laporan kinerja keuangan tahun 2019 (unaudited), Taspen membukukan laba bersih sebesar Rp388,24 miliar sepanjang tahun 2019. Kinerja ini melonjak 42,97% dari capaian tahun sebelumnya yang sebesar Rp271,55 miliar.

Selain itu, pendapatan perseroan tercatat sebesar Rp19,28 triliun di tahun 2019, naik 16,63% dari kinerja tahun 2019 yang sebesar Rp16,53 triliun.

Kenaikan pendapatan ini jauh lebih besar ketimbang kenaikan beban klaim yang sebesar 12,27%. Pada tahun 2019 beban klaim yang dibayarkan mencapai Rp12,35 triliun, naik dari 2018 yang sebesar Rp11 triliun.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini