kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Intervensi BI mampu membuat rupiah menguat 3,35% dalam sepekan


Kamis, 09 April 2020 / 21:29 WIB
Intervensi BI mampu membuat rupiah menguat 3,35% dalam sepekan
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah dalam sepekan ini perkasa terhadap dollar AS di pekan ini.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah dalam sepekan ini perkasa terhadap dollar AS. Merujuk data Bloomberg, dalam sepekan terakhir, rupiah berhasil menguat sebesar 3,35% terhadap dolar AS.

Pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (9/4), rupiah menguat ke level Rp 15.880 per dolar AS. Level tersebut menguat 2,27% jika dibandingkan hari sebelumnya yang berada di level Rp 16.250 per dolar AS.

Berdasarkan pergerakan kurs tengah Bank Indonesia (BI), mata uang Garuda juga tercatat mengalami penguatan. Sepekan terakhir, ru[iah di kurs tengah BI menguat 1,35% ke level Rp 16.241 per dolar AS. Level tersebut juga menguat 0,02% jika dibandingkan hari sebelumnya yang berada di level Rp 16.245 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah menguat 2,27% ke level Rp 15.880 per dolar AS, ini penyebabnya

Analis Monex Investindo Futures Faisyal menyebutkan tren positif rupiah dalam sepekan terakhir dipengaruhi oleh perpaduan faktor internal dan eksternal. Dari faktor internal, Faisyal menilai langkah-langkah intervensi yang dilakukan BI berhasil menopang kinerja positif rupiah.

“Sementara sentimen eksternal berasal dari kesepakatan BI dengan The Fed terkait repurchase agreement (repo) line senilai 60 miliar dolar AS. Selain itu, sentimen positif juga berasal dari jumlah kasus virus corona di negara maju yang mulai turun,” terang Faisyal kepada Kontan.co.id, Kamis (9/3).

Setali tiga uang, Fikri juga menilai penguatan rupiah dalam sepekan tidak terlepas dari sentimen eksternal tersebut. Selain itu, Fikri juga melihat usaha pemerintah melalui penerbitan obligasi pandemi (pandemic bonds) mulai terlihat hasilnya.

“Aliran modal ke pasar dalam negeri semakin deras seiring dengan penerbitan pandemic bonds yang menuai hasil. Sehingga ini semakin memperkuat posisi rupiah terhadap dolar AS,” ujar Fikri.

Asal tahu saja, Indonesia berhasil mengumpulkan US$ 4,3 miliar dalam penerbitan pandemic bonds.

Baca Juga: Perry Warjiyo: Skenario terberat pertumbuhan ekonomi anjlok ke 1,1%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×