NEW YORK - Harga minyak jatuh sekitar 2% di tengah meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China. Sentimen lainnya terkait keraguan tentang seberapa cepat permintaan bahan bakar akan pulih dari krisis corona.
Sebenarnya harga minyak sudah rally dalam beberapa hari terakhir karena aktivitas di tengah pandemi mulai kembali.
Tetapi harga minyak kembali turun setelah China mengatakan bahwa pihaknya tidak akan mempublikasikan target pertumbuhan tahunan untuk pertama kalinya.
Baca Juga: Jatuhnya Harga Minyak Seharusnya Jadi Momentum Bangun Ketahanan Internasional
Beijing juga menjanjikan akan lebih banyak mengalokasikan dana pemerintah karena pandemi terus menekan ekonomi.
"Coronavirus telah membatalkan satu dekade pertumbuhan permintaan minyak global dan pemulihan akan lambat," kata Broker PVM Stephen Brennock, dilansir dari Reuters, Sabtu (23/5/2020).
Baca Juga: Harga Minyak Mentah Pecah Rekor, Ada Sinyal Pengetatan Pasokan
Minyak mentah berjangka Brent turun 93 sen atau 2,6% menjadi USD35,13 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS berakhir 67 sen, atau 2%, lebih rendah pada USD33,25 per barel.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya