Saham Apple Meroket, Nasdaq Cetak Rekor

Saham Apple Meroket, Nasdaq Cetak Rekor

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 01 Sep 2020 21:15 WIB
Gedung saham New York atau yang dikenal sebagai Bursa Saham Wall Street
Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Indeks saham Nasdaq yang mayoritas berisikan perusahaan teknologi, mencapai rekor tertingginya pada pembukaan perdagangan bursa saham Amerika Serikat hari Selasa.

Rekor itu tercipta usai saham Apple mengalami kenaikan. Di sisi lain survei sektor manufaktur positif di China dan Eropa disebut bisa mendorong aktivitas pabrik AS dalam waktu yang akan datang.

Dilansir dari Reuters, Selasa (1/9/2020), Nasdaq Composite naik 75,51 poin, atau 0,64%, menjadi 11.850,96 pada bel pembukaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average naik 9,56 poin, atau 0,03%, pada pembukaan menjadi 28.439,61. Kemudian, S&P 500 dibuka lebih tinggi 7,13 poin, atau 0,20%, pada 3.507,44.

Saham Apple Inc (AAPL.O) naik 2,6%, kenaikan terjadi selama dua hari berturut-turut setelah stock split diberlakukan. Sebuah laporan mengatakan pembuat iPhone ini telah meminta pemasok untuk membuat setidaknya 75 juta iPhone 5G untuk akhir tahun ini.

ADVERTISEMENT

Saham global pada bulab September diprediksi memiliki catatan positif setelah aktivitas pabrik China menunjukkan ekspansi, pada waktu yang cepat dalam hampir satu dekade pada bulan Agustus. Sementara itu, output zona euro juga tetap kuat bulan lalu, memperkuat pandangan rebound ekonomi.

Data survei ISM pada pukul 10 pagi waktu setempat, mencatat kemungkinan aktivitas manufaktur AS sedikit meningkat daripada bulan lalu. Hal ini terjadi setelah mencapai level tertinggi pada bulan Juli.

Investor juga disebut akan terus mencermati laporan pekerjaan bulanan AS yang akan dirilis pada hari Jumat di tengah tanda-tanda pemulihan pasar tenaga kerja yang akan terhenti.

Indeks utama Wall Street mencatat kenaikan bulanan kelima berturut-turut pada hari Senin. Hal ini terjadi setelah mendapatkan dukungan bank sentral yang sangat besar, bantuan pemerintah AS, dan permintaan untuk saham yang berfokus pada teknologi.

"Investor terus menghargai kemampuan untuk berinovasi dan beradaptasi. Tidak hanya untuk perusahaan teknologi, tapi juga perusahaan yang berada di industri lain yang telah menjadi pengguna teknologi yang baik," kata Stephen Lee, manajer portofolio di Logan Capital Management di Newtown Square, Pennsylvania.

Di sisi lain, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin yang mengatakan bahwa RUU bantuan virus Corona akan diumumkan minggu depan juga disebut meningkatkan sentimen positif.

Politik AS sendiri akan menjadi pusat perhatian dalam beberapa minggu mendatang. Calon presiden inkumben dari Partai Republik, Donald Trump, telah melihat kesenjangan pemungutan suara dengan lawan politiknya, Joe Biden.



Simak Video "Tokopedia: Kategori Groceries Paling Diincar Sepanjang Ramadan 2024"
[Gambas:Video 20detik]
(dna/dna)