Peretasan yang dilakukan oleh hacker terhadap akun Twitter tokoh penting di Amerika Serikat (AS) heboh dan menjadi sorotan publik. Kasus tersebut sudah memakan korban dari kalangan pengusaha, selebriti, hingga mantan Presiden Barack Obama.
Dilansir dari Reuters, Jumat (17/7/2020), sumber mengatakan bahwa perusahaan jejaring sosial tersebut telah meningkatkan pencarian orang untuk menepati posisi pekerjaan sebagai kepala petugas keamanan informasi, jauh sebelum kasus kejahatan siber itu terjadi.
Menurut sumber, pencarian terhadap orang-orang yang dapat melawan hacker tersebut meningkat dalam beberapa minggu terakhir, sebelum penyerangan terhadap akun pengguna pada Rabu lalu. Tampaknya Twitter telah menyadari adanya ancaman tersebut.
Sementara itu, Divisi FBI di San Francisco memimpin penyelidikan terhadap peretasan Twitter.
Badan penegak hukum mengatakan para peretas melakukan penipuan mata uang kripto setelah mereka mengambil alih akun Twitter dari para selebritas dan tokoh politik termasuk Joe Biden, Kim Kardashian, Barack Obama, dan Elon Musk.
Tidak jelas apakah para peretas dapat melihat pesan pribadi yang dikirim oleh pemegang akun, meskipun Twitter mengatakan tidak memiliki bukti bahwa penyerang dapat mengakses kata sandi.
Twitter mengatakan peretas telah menargetkan karyawan dengan akses ke sistem internal dan menggunakan akses tersebut untuk mengendalikan banyak akun.
Akun profil tinggi lainnya yang diretas termasuk rapper Kanye West, pendiri Amazon Jeff Bezos, pendiri Warren Buffett, pendiri Microsoft Bill Gates, dan akun korporat Uber Technologies dan Apple.
Simak Video "Polisi Ciduk 'Hacker' Penjual Akses untuk Situs Judi Online Terblokir"
[Gambas:Video 20detik]
(toy/fdl)