Share

IHSG Pekan Depan Dibayangi Sentimen Larangan TikTok hingga Ekonomi RI Minus

Michelle Natalia , Sindonews · Minggu 09 Agustus 2020 17:25 WIB
https: img.okezone.com content 2020 08 09 278 2259262 ihsg-pekan-depan-dibayangi-sentimen-larangan-tiktok-hingga-ekonomi-ri-minus-w9eJBsLXNn.jpg IHSG (Foto: Shutterstock)
A A A

JAKARTA - Beberapa sentimen yang mungkin mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pekan depan. Salah satunya, memanas konflik China dan AS menjadi perhatian pelaku pasar.

Baca Juga: IHSG Anjlok 1,1% ke 5.123 Siang Ini

Hal ini menyusul Trump melarang setiap transaksi USA dengan raksasa teknologi dari China ByteDance (pembuat aplikasi TikTok) dan Tencent (pembuat aplikasi WeChat) selama 45 hari.

"Pasar khawatir bila China melakukan pembalasan dengan memblok aplikasi dari AS seperti Apple atau Microsoft," ujar Direktur Investama Hans Kwee dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu (9/8/2020).

Baca Juga: IHSG Lesu, Nilai Transaksi Harian BEI Meroket 20% dalam Sepekan

Selain itu, kata dia peingkatan kasus Covid 19 masih menjadi perhatian pelaku pasar selama belum ditemukan vaksin yang efektif. "Kekhawatiran lebih ke potensi ganguan pemulihan ekonomi akibat pembatasan sosial untuk mencegah penyebaran virus," katanya.

Lanjutnya, pelaku pasar menantikan kelanjutan paket stimulus AS untuk mengantisipasi pandemik covid 19. Bila dicapai kesepakatan akan menjadi amunisi baru untuk penguatan Indeks. Bila tidak dan negosiasi lama maka pasar akan merespon dengan negatif.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Saat ini, data lapangan kerja Amerika Serikat terlihat lebih baik dari perkiraan pelaku pasar. Ini menjadi sentimen positif bagi pasar, tetapi belum menunjukan tanda-tanda pemulihan ekonomi secara keseluruhan.

"Laba korporasi AS yang lebih baik dari consensus pasar menjadi sentimen positif. Hal ini sudah menjadi pendorong kenaikan Indeks dan harga saham dalam beberapa Minggu terakhir ini,"imbuhnya.

Dia menambahkan pertumbuhan ekonomi Indonesia memang tidak terlalu baik, tetapi pasar mengalihkan perhatian pada harapan pertumbuhan di kuartal ke tiga. Harapan perbaikan ekonomi dikuartal ketiga didapat dari data yang menunjukan terjadi pertumbuhan penyaluran kredit dan penjualan kendaraan.

"Kami perkirakan IHSG cenderung konsolidasi melemah dengan support di level 5.059 sampai 4.928 dan resistance di level 5.200 sampai 5.250," pungkasnya. (dni)

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini