JAKARTA - Alibaba Group menunda rencana untuk berinvestasi di perusahaan-perusahaan India. Hal tersebut menyusul memburuknya hubungan antar India dan China setelah terjadi bentrokan di perbatasan kedua negara.
Alibaba juga tidak akan memasukan dana segar untuk memperluas investasinya di negara tersebut selama enam bulan ke depan. Namun, Alibaba tidak ada rencana untuk mengurangi kepemilikannya atau keluar dari investasi. Namun, Alibaba tidak menanggapi permintaan komentar terkait hal tersebut.
Baca Juga: Alibaba Raup Rp181,7 Triliun dari IPO di Hong Kong
"Alibaba dan beberapa lainnya telah menunda rencana investasi India mereka selama enam bulan dan mereka berharap keadaan akan sedikit tenang setelah itu," kata salah satu sumber mengutip CNBC, Kamis (27/8/2020).
Konglomerat China dan afiliasinya Alibaba Capital Partners dan Ant Group telah menginvestasikan lebih dari USD2 miliar atau sekitar Rp29,4 triliun (mengacu kurs Rp14.600 per USD) di perusahaan-perusahaan India sejak 2015. Menurut data dari PitchBook, mereka juga berpartisipasi dalam putaran pendanaan setidaknya USD1,8 miliar atau Rp26,4 triliun.
Baca Juga: Alibaba IPO di Bursa Hong Kong
Namun, menghentikan langkah dapat memperlambat rencana penggalangan dana untuk beberapa perusahaan investee Alibaba di India. Tercatat platform pembayaran Paytm, aggregator restoran dan layanan pengiriman makanan Zomato, dan e-grocer BigBasket merupakan platform hasil suntikan dana dari Grup Alibaba.
Bahkan, Ant Group juga sedang mempersiapkan rencana untuk go public atau Initial Public Offering (IPO).
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya