JAKARTA - Pasar dan investor tengah fokus pada informasi yang akan disampaikan Presiden Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) Christine Lagarde. ECB diperkirakan tidak akan mengubah suku bunga maupun skala quantitative easing. Suku bunga acuan utama bakal tetap pada 0%, sementara bunga deposit tetap pada -0.5%.
Trader dan investor secara khusus menunggu komentar Lagarde tentang apakah penguatan Euro ke rekor tertinggi dua tahun pada bulan ini bakal memengaruhi outlook inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Demikian dikutip dari Treasury MNC Bank, Jumat (11/9/2020).
Baca Juga: Indeks Dolar AS Menguat, Investor Cerna Data Ekonomi Terbaru
Bloomberg News melaporkan bahwa para pejabat ECB makin percaya diri pada outlook ekonomi kawasan. Akan tetapi, masalah pandangan ECB terhadap nilai tukar Euro dan inflasi masih jadi topik krusial.
Apalagi karena Federal Reserve telah lebih dahulu mengungkapkan perubahan panduan kebijakan terkait penargetan inflasi beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Dolar Menguat di Tengah Ketidakpastian Brexit
Presiden ECB Christine Lagarde mengesampingkan masalah apresiasi Euro. Hal itu menunjukkan bahwa ECB kemungkinan tak akan mengambil kebijakan khusus untuk melemahkan Euro, walaupun kursnya terus menguat beberapa waktu terakhir. Para trader pun merasa mendapat angin untuk membeli Euro, sehingga mata uang tersebut melambung lagi.
Beberapa saat setelah Lagarde memulai konferensi pers-nya, Bloomberg memberitakan bahwa menurut salah seorang nara sumber dari ECB, pasar tak perlu bereaksi berlebihan pada penguatan Euro. Lagi-lagi, rumor dari Bloomberg ini didengarkan pasar, Euro pun melonjak dan mendapat tanggapan yang cukup serius dari para trader.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(fbn)