NEW YORK - Mata uang dolar Amerika Serikat tak banyak bergerak. Hal ini dikarenakan Euro meningkat hingga tiga sesi berturut-turut terhadap dolar AS.
Melansir USNews, Jakarta, Sabtu (12/9/2020), dolar terhadap sekeranjang mata uang bergerak datar cenderung melemah di 93,320. Indeks meskipun menunjukkan kenaikan minggu kedua.
Baca juga: Investor Nantikan Kebijakan Presiden ECB Christine Lagarde
Dolar sedikit berubah terhadap yen di 106,10 yen. Data hari Jumat yang menunjukkan kenaikan harga konsumen AS bulan lalu berdampak kecil pada dolar. Indeks harga konsumen AS naik 0,4% bulan lalu, setelah naik 0,6% pada Juni dan Juli.
Sementara itu, euro naik untuk sesi ketiga berturut-turut terhadap dolar pada hari Jumat. hal ini didorong karena Bank Sentral Eropa tidak menunjukkan tanda-tanda akan menghentikan apresiasi mata uang tunggal tersebut.
Baca juga: Dolar AS Tertekan Penguatan Euro
Pada konferensi pers pada hari Kamis, Presiden ECB Christine Lagarde mengatakan bank tidak menargetkan nilai tukar. Dia juga memberikan nada yang kurang dovish pada ekonomi zona euro, karena ECB menaikkan perkiraan pertumbuhannya untuk tahun 2020.
Setelah pengarahan Lagarde, sumber mengatakan pembuat kebijakan telah setuju untuk melihat melalui kenaikan euro, menilai itu secara luas sejalan dengan fundamental ekonomi.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya