Share

Lifting Migas Capai Target, Negara Bisa Raup USD6,74 Miliar

Rina Anggraeni , Sindonews · Rabu 30 September 2020 15:21 WIB
https: img.okezone.com content 2020 09 30 320 2286209 lifting-migas-capai-target-negara-bisa-raup-usd6-74-miliar-0Ybe7YAqPq.jpg Lifting Migas Diprediksi Capai Target. (Foto: Okezone.com/Shutterstock)
A A A

JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebutkan outlook lifting minyak dan gas bumi (migas) diperkirakan mencapai 99,5% dari target APBN-P 2020. Rinciannya, lifting minyak sebesar 705 ribu barel minyak per hari (BOPD) dan salur gas sebesar 5.506 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD)

Sebagai catatan, rata-rata ICP September 2020 adalah USD39,8 per barel.

“Outlook capaian lifting ini akan menghasilkan penerimaan negara sebesar USD6,74 miliar atau 115% dari target APBN-P 2020 yaitu USD5,86 miliar dengan asumsi ICP (Indonesian Crude Price) USD38 per barel. Namun penerimaan negara akan meningkat lebih tinggi jika realisasi ICP lebih tinggi dari asumsi tersebut”, kata Plt Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Susana Kurniasih di Jakarta (30/9/2020). 

Baca Juga: 2.030 Pekerja Migas Positif Covid-19, 9 Meninggal Dunia

Susana juga menambahkan untuk lifting minyak di Agustus melampaui target dan pada September ini EMCL (ExxonMobil Cepu Ltd.) berhasil mempercepat pemeliharaan fasilitas produksi Banyu Urip sehingga bisa mendapat tambahan produksi 450.000 barel minyak atau rerata tahunan sekitar 1.200 BOPD.

"Sedangkan untuk gas, kami berharap para buyer dapat melakukan penyerapan secara maksimal, sehingga terdapat tambahan lifting senilai 70 MMSCFD dan capaian bisa lebih bagus,” ujarnya.

Baca Juga: Perusahaan Migas AS Ingin Ngebor di Indonesia

Kegiatan pemboran juga segera naik pada Kuartal IV 2020 sesuai dengan Heads of Agreement Transisi Wilayah Kerja (WK) Rokan yang telah disepakati sebelumnya.

“Investasi pemboran akan dilaksanakan November 2020 sebagai upaya menahan laju produksi WK Rokan setelah selama 2 tahun tidak dilakukan pemboran,” terang Susana.

Sedangkan beberapa capaian lain, Susana menyebutkan saat ini Reserve Replacement Ratio sudah mencapai 67,6% dengan perkiraan di akhir tahun sebesar 129,1% atau penambahan cadangan sebesar 952,7 juta barel setara minyak (MMBOE).

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

“Hal lainnya adalah untuk nilai investasi hulu migas mencapai USD 6,1 miliar dan untuk pengendalian cost recovery saat ini USD5,3 miliar”, katanya.

Tidak dapat dipungkiri pandemi Covid-19 dan turunnya harga minyak dunia telah memukul kinerja industri hulu migas.

“Namun, berkat kerja keras SKK Migas dan KKKS serta dukungan dari pemangku kepentingan terkait, kami dapat melakukan skenario terbaik sehingga pada triwulan III tahun 2020 industri hulu migas mulai dapat melakukan recovery seiring dengan peningkatan harga minyak. Selain itu, kami berhasil menjaga proyek-proyek hulu migas untuk tetap berjalan sehingga target proyek yang dapat onstrem di 2020 akan terlampaui, bahkan beberapa proyek yang dijadwalkan onstream di 2021 dapat diselesaikan lebih cepat di tahun 2020,” pungkas Susana.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini