London (ANTARA) - Saham-saham Inggris ditutup merosot lagi pada perdagangan Rabu (30/9), mencatat kerugian untuk hari kedua berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terpangkas 0,53 persen atau 31,40 poin, menjadi menetap di5.866,10 poin. Indeks FTSE 100 berkurang 0,51 persen atau 30,43 poin menjadi 5.897,50 poin pada Selasa (29/9), setelah menguat 1,46 persen atau 85,26 poin menjadi 5.927,93 poin pada Senin (28/9), dan naik 0,34 persen atau 19,89 poin menjadi 5.842,67 poin pada Jumat (25/9).

Rolls-Royce Holdings, perusahaan teknik multinasional yang merancang, memproduksi, dan mendistribusikan sistem tenaga untuk penerbangan dan industri lainnya, mengalami kerugian terbesar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya anjlok 7,41 persen.

Disusul oleh saham kelompok perusahaan operator supermarket daring terbesar Ocado Group yang jatuh 5,22 persen, serta kelompok perusahaan taruhan olahraga dan perjudian multinasional GVC Holdings terpangkas 3,94 persen.

Di sisi lain, International Consolidated Airlines Group, sebuah perusahaan induk maskapai penerbangan multinasional Inggris-Spanyol, melonjak 4,42 persen, menjadi peraih keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Diikuti oleh saham perusahaan pengembang perumahan terbesar di Inggris Taylor Wimpey yang bertambah 3,04 persen, serta perusahaan pengembang dan investasi properti komersial terbesar Inggris Land Securities Group naik 1,97 persen.

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020