kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga CPO naik, berpeluang angkat kinerja Salim Ivomas (SIMP) di sisa tahun ini


Kamis, 15 Oktober 2020 / 19:43 WIB
Harga CPO naik, berpeluang angkat kinerja Salim Ivomas (SIMP) di sisa tahun ini
ILUSTRASI. perkebunan kelapa sawit PT Salim Ivomas Pratama Tbk SIMP. Foto:?Dok?simp


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) masih membukukan kerugian sepanjang paruh pertama tahun ini. Kendati demikian, para analis menilai prospek SIMP masih cukup prospektif.

Analis Jasa Utama Capital Chris Apriliony menilai secara keseluruhan prospek SIMP ke depan masih sangat baik walau kinerjanya sejauh ini masih mencatatkan kerugian. Pada paruh pertama tahun ini, SIMP masih membukukan rugi Rp 378 miliar. Namun, lebih baik dibanding tahun sebelumnya di mana SIMP membukukan rugi Rp 435 miliar. 

Sementara Pendapatan SIMP tercatat naik 5,69% secara year on year (yoy) dari Rp 6,50 triliun menjadi Rp 6,87 triliun. 

“Prospek SIMP masih sangat baik, dengan harga yang masih terdiskon cukup dalam dan harga sawit yang meningkat cukup signifikan seharusnya dapat membuat kinerja keuangannya membaik,” ungkap Chris ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (15/10).

Baca Juga: Aksi replanting Salim Ivomas (SIMP) akan berdampak positif untuk jangka panjang

Chris menyebut, dengan harga sawit yang naik diharapkan SIMP berhasil mencatatkan keuntungan tahun ini. Namun, hal ini juga bergantung pada stabilnya harga sawit, mengingat tahun sebelumnya cenderung tidak stabil dan mengalami penurunan. Kendati begitu, keberlangsungan program biosolar di satu sisi bisa jadi faktor pendorong untuk SIMP.

Sementara analis Phillip Capital Sekuritas Michael Filbery dalam risetnya pada Juni menambahkan, jika berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, SIMP memang punya kecenderungan produksi Crude Palm Oil (CPO) dan Fruit Fresh Bunches (FFB) pada semester I yang rendah. Barulah terjadi peningkatan produksi pada kuartal III, seiring dengan musim panen yang berlangsung.

“Kami memproyeksikan produksi FFB tahun ini akan naik 2,3% menjadi 3,4 juta MT dan produksi CPO naik 9,1% menjadi 920.000 MT dengan asumsi kondisi cuaca Indonesia kembali stabil. Namun, dengan daya beli masyarakat yang menurun akibat pandemi, volume penjualan CPO tahun ini akan turun 21% menjadi 690.000 ton,” jelas Michael.

Lebih lanjut, Michael mengatakan, kinerja SIMP pada tahun ini akan lebih baik didukung oleh tren positif harga CPO dan efisiensi biaya. Dus, ia memperkirakan gross margin SIMP tahun ini akan tetap di level 15,3%.

Sementara untuk pendapatan SIMP tahun ini, Michael memproyeksikan sebesar Rp 12,44 triliun dengan laba bersih Rp 15 miliar. Lalu pada tahun depan, baik pendapatan dan laba bersih sama-sama meningkat menjadi Rp 14,15 triliun dan Rp 119 miliar.

Michael merekomendasikan hold saham SIMP dengan target harga Rp 220 per saham. 

Sementara Chris merekomendasikan beli dengan target harga Rp 450 per saham. Adapun saham SIMP diperdagangkan turun 0,62% ke Rp 318 per saham pada Kamis (15/10).

Selanjutnya: London Sumatra (LSIP) dan Salim Ivomas (SIMP) melanjutkan ekspansi kebun dan pabrik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×