IPO Melambungkan Kekayaan Miliarder China

Rabu, 28 Oktober 2020 - 06:01 WIB
loading...
IPO Melambungkan Kekayaan Miliarder China
Ketika pandemi melemahkan sebagian besar industri di dunia, solusi cerdas untuk menambah kekayaan adalah melalui IPO (penawaran saham perdana). Foto/Koran SINDO
A A A
HONG KONG - Ketika pandemi melemahkan sebagian besar industri di dunia, solusi cerdas untuk menambah kekayaan adalah melalui IPO (penawaran saham perdana) . Langkah tersebut dilakukan taipan teknologi Jack Ma meraih USD34 miliar (Rp498 triliun) melalui IPO Ant Group yang memecahkan rekor dunia.

Penjualan saham Ant Group, perusahaan finansial teknologi di Hong Kong, diperkirakan akan meningkatkan kekayaan Jack Ma. Bloomberg memperkirakan kekayaan pria berusia 56 tahun itu mencapai USD71,1 miliar atau orang terkaya di dunia nomor ke-11. Ma yang memiliki 8,8% saham di Ant Group senilai lebih dari USD 27 miliar pasca-IPO. (Baca: Berdoa Keburukan untuk Orang yang Menzalimi)

Dengan begitu, kekayaan Ma bisa melebihi kekayaan pendiri Oracle (ORCL) Larry Ellison, pewaris L'Oreal (LRLCF) Francoise Bettencourt Meyers, dan anggota individu Waltons yang keluarganya memiliki Walmart (WMT).

Ant Group mencatatkan rekor usai meraup harga pencatatan ganda di Bursa Efek Hong Kong dan Shanghai masing-masing pada USD10,32. Itu menunjukkan IPO menghasilkan lebih dari USD34,1 miliar dan nilai perusahaan menjadi sekitar USD310 miliar. IPO Ant Group pun mampu mengalahkan IPO perusahaan minyak asal Arab Saudi, Aramco, yang menghasilkan USD29,4 miliar (Rp430 triliun) ketika melakukan IPO pada Desember lalu.

Pendiri Alibaba Jack Ma menyatakan optimismenya IPO Ant Group di Shanghai dan Hong Kong akan memecahkan rekor IPO terbesar dalam sejarah. “Ini adalah pertama kali IPO terbesar dalam sejarah manusia terjadi di luar Kota New York,” kata Ma, dilansir Russia Today. Dia mengungkapkan, IPO tersebut merupakan suatu “keajaiban”. “Kita tidak berpikir itu lima tahun lalu atau tiga tahun lalu,” ucapnya.

Selain Jack Ma, IPO juga menjadi pintu masuk pengusaha besar China untuk melambungkan kekayaan. Langkah ini didukung Beijing. Namun, Pemerintah China meminta perusahaan teknologi besar untuk melaksanakan IPO di bursa saham dalam negeri dan karena faktor perang dagang dengan Amerika Serikat (AS). China sangat berkeinginan untuk meningkatkan investor konstitusional yang sulit untuk dibujuk.

Sebagai informasi, Ant Group adalah perusahaan teknologi keuangan yang berafiliasi dengan grup e-commerce China Alibaba yang go public di Bursa Efek New York pada 2014. Miliarder Jack Ma memiliki kendali penuh atas Ant, dan mendapat untung besar dari penjualan saham. (Baca juga: DPR Dorong Pengembangan Pendidikan Indonesia Timur)

Melihat kesuksesan Jack Ma dengan Alibaba, Ant Group dengan cepat tumbuh menjadi perusahaan teknologi paling kuat di dunia. Ant Group pun hadir dalam setiap aspek kehidupan finansial di China, dari akun investasi dan produk tabungan mikro hingga asuransi, skor kredit, dan bahkan profil kencan.

Alipay merupakan platform teknologi finansial yang dimiliki Ant Group. Satu di antara aplikasi pembayaran perusahaan, Alipay, memiliki 731 juta pengguna aktif bulanan pada September. Nilai transaksi pada Alipay mencapai USD17,7 triliun dalam 12 bulan. Laba kotor untuk periode tersebut naik 74% menjadi USD10,4 miliar. “ IPO ini juga akan mengakselerasi tujuan digitalisasi industri pelayanan di China dan mengendalikan permintaan domestik,” kata Jack Ma.

Hal senada diungkapkan CEO Ant Group Eric Jing. Dia mengungkapkan, dengan menjadi perusahaan publik, akan memperkuat transparansi bagi semua pihak, baik pelanggan, mitra bisnis, pegawai, pemegang saham, maupun pemerintah. “Melalui komitmen kita untuk melayani, kita akan membuat seluruh masyarakat semakin tumbuh bersama,” papar Jing.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1594 seconds (0.1#10.140)