JAKARTA - Walt Disney mengalami dampat negatif Covid-19 terhadap pendapatan dari operasi yang berkelanjutan sebelum pajak penghasilan sebesar USD2,4 miliar atau setara Rp34,12 triliun (mengacu kurs Dollar Rp 14.222). Kerugian itu disumbang dari sektor tempat rekreasi, jalur pelayaran, dan beragam souvenir.
Pada kuartal II-2020, perusahaan telah melaporkan kehilangan USD1 miliar dalam pendapatan operasional karena pandemi, dan pada kuartal III-2020, pandemi tersebut memangkas pendapatan operasionalnya sebesar USD3,5 miliar.
Baca Juga: Dihantam Covid-19, Disney Bakal PHK 28.000 Karyawan
"Sayangnya, kami sangat kecewa bahwa negara bagian California terus menutup Disneyland meskipun rekam jejak kami terbukti. Protokol kesehatan dan keselamatan kami semuanya berbasis sains dan mendapat dukungan dari serikat pekerja yang mewakili 99% dari anggota pemeran per jam kami," kata CEO Bob Chapek seperti dilansir dari CNBC, Jumat (13/11/2020).
Walt Disney World Resort di Orlando, Florida, dan Disneyland Paris dibuka kembali pada pertengahan Juli. Namun, di Paris ditutup lagi pada bulan Oktober, tetapi kerugian pendapatan tersebut tidak tercermin dalam hasil kuartal keempat perusahaan.
Baca Juga: Disney 'Tendang' Kata Fox dari 20th Century Usai Akuisisi, Jadi Apa?
Semua taman hiburan di California tetap ditutup, karena pedoman negara bagian melarang pembukaan kembali sampai kasus virus corona di berbagai negara turun di bawah 1 per 100.000, target yang akan sulit dicapai karena kasus melonjak di seluruh negeri.
Chapek ingin negara bagian mempertimbangkan kembali pedoman ini berdasarkan keberhasilannya dalam mengoperasikan taman lainnya dengan memperhatikan protokol kesehatan Covid-19.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya