Share

Tekan Euro, Indeks Dolar AS Menguat

Rabu 03 Februari 2021 07:47 WIB
https: img.okezone.com content 2021 02 03 320 2355517 tekan-euro-indeks-dolar-as-menguat-Iq4u3YMt1A.jpg Dolar AS (Foto: Ilustrasi Shutterstock)
A A A

JAKARTA – Indeks dolar AS menguat ke level tertinggi dua bulan terhadap euro pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB). Dolar menguat karena investor melihat Amerika Serikat kemungkinan akan rebound lebih cepat daripada Eropa dari pandemi virus corona.

Baca juga: Dolar Tergelincir Imbas Bos The Fed Tidak Menaikan Suku Bunga Dalam Waktu Dekat

Pandangan itu didukung pergerakan di Washington menuju lebih banyak pengeluaran stimulus yang kontras dengan penguncian Eropa dan ekspektasi untuk penurunan PDB zona euro dalam tiga bulan pertama tahun ini.

Terhadap dolar, euro diperdagangkan pada 1,202 dolar pada sore di New York, turun hampir ke level terendah awal Desember, dan melemah 0,32% untuk hari itu serta jatuh 1,61% sejauh tahun ini.

Baca juga: Rupiah Dibuka Lesu Dekati Rp14.100/USD

“Perbedaan pertumbuhan berdampak pada euro dan menambah daya tarik yang telah kami lihat untuk mata uang AS tahun ini,” kata Analis Senior di Western Union Business Solutions Joe Manimbo, dilansir dari Antara, Rabu (3/2/2021).

“Eropa mungkin sekitar satu tahun di belakang AS dalam hal pemulihan penuh,” katanya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Indeks dolar menguat 0,25% saat indeks-indeks saham AS dan Eropa naik, saham global melonjak hampir dua% dan minyak terangkat sekitar dua% ke level tertinggi dalam setahun.

Data awal ekonomi Uni Eropa menunjukkan bahwa zona euro mengalami kontraksi lebih rendag dari yang diperkirakan pada kuartal keempat tahun lalu, tetapi menunjukkan penurunan yang lebih tajam pada kuartal pertama tahun ini.

Kekhawatiran tersebut diperkuat setelah penjualan ritel di Jerman, ekonomi terbesar Eropa, jatuh lebih besar dari perkiraan pada Desember, menurut data pada Senin (1/2).

"Berbagai hal terlihat lebih menyedihkan di sini (Eropa)," kata ahli strategi Commerzbank dalam catatan hariannya.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini