NEW YORK - Dolar Amerika Serikat (AS) masih melemah pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat atau menyentuh level terendah dalam dua minggu. Dolar AS melemah terhadap yen dan euro, karena sentimen risiko membaik di tengah kenaikan imbal hasil obligasi AS.
Imbal hasil Treasury AS 10 tahun naik mendekati level tertinggi pada Maret 2020 karena investor bertaruh pada pemulihan ekonomi yang lebih cepat. Imbal hasil 10 tahun AS terakhir 1,16% sehingga memperpanjang kerugian dolar AS.
Baca Juga: Dolar Melemah Terbebani Data Pekerja AS
"Pasar FX telah mengambil beberapa isyaratnya dari pasar saham. Ada ekspektasi tinggi bahwa paket stimulus sebenarnya akan lebih tinggi dari yang diharapkan," kata Aalis Pasar FX Simon Harvey, dilansir dari Reuters, Rabu (10/2/2021).
Indeks dolar 0,6% lebih rendah pada level 90,54, setelah sebelumnya mencapai level terendah dalam dua minggu terakhir.
Baca Juga: Indeks Dolar AS Melemah Usai Menguat 5 Hari Berturut
Dolar AS sebenarnya sempat meningkat karena Demokrat di Kongres AS beralih ke paket bantuan Covid-19 senilai USD1,9 triliun. Tetapi beberapa analis menilai pengeluaran fiskal besar-besaran dan melanjutkan kebijakan moneter Federal Reserve yang sangat lunak pada menjadi hambatan besar bagi dolar.
Yen Jepang adalah penerima manfaat utama lainnya, naik 0,6% terhadap dolar AS menjadi 104,69 yen. Sebelumnya, dolar jatuh ke level terendah dua minggu di level 104,50 yen.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya