Share

Emiten Pupuk Saraswanti Anugerah (SAMF) Pede Kantongi Pendapatan Rp1,8 Triliun

Selasa 07 September 2021 12:27 WIB
https: img.okezone.com content 2021 09 07 278 2467377 emiten-pupuk-saraswanti-anugerah-samf-pede-kantongi-pendapatan-rp1-8-triliun-vUTtwY43A7.jpg Saraswanti Yakin Target Pendapatan Tahun Ini Bisa Dicapai. (Foto: Okezone.com)
A A A

JAKARTA - PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk(SAMF) optimistis bisa meraih pendapatan Rp1,8 triliun tahun ini. Hal tersebut seiring membaiknya harga komoditas minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO).

Direktur Utama PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk Yahya Taufik mengatakan, meningkatnya harga CPO praktis meningkatkan aktivitas di perkebunan sawit yang mendorong permintaan pupuk NPK,

”Kami optimistis mencapai target penjualan tahun 2021. Tahun ini, kami berharap bisa meraih pendapatan Rp1,8 triliun," ujarnya, dikutip dari Harian Neraca, Selasa (7/9/2021).

Baca Juga: BEI Cabut Suspensi Saham Saraswanti Anugerah Makmur

Melihat hal tersebut, lanjut Yahya, rencana peningkatan kapasitas produksi emiten berkode saham SAMF itu terus digulirkan. Targetnya, pada awal triwulan kedua 2022, total kapasitas produksi terpasang perusahaan akan bertambah menjadi 700.000 ton per tahun.

”Permintaan pupuk NPK saat ini terus mengalami peningkatan. Secara organik dari kebutuhan dalam negeri meningkat. Banyak sekali perkebunan besar yang melakukan pergeseran atau shifting dari pupuk tunggal ke NPK," kata Yahya.

Baca Juga: Kapasitas Produksi Capai 600.000 Ton, Saraswanti Ingin Kuasasi 10% Pangsa Pasar Pupuk

Selain itu, perseroan juga ditopang oleh mulusnya upaya vaksinasi Covid-19 yang dilakukan pemerintah dan pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

”Pelonggaran PPKM akan sangat berpengaruh bagi kelancaran logistik. Kami berharap ke depan kegiatan bisnis kembali berjalan lancar," ujar Yahya.

Lebih lanjut, perseroan juga berharap perizinan online terpadu (Online Single Submission /OSS) semakin lancar sehingga iklim kemudahan investasi di Indonesia terus membaik.

”Dari hal tersebut Saraswanti optimis kinerja penjualan dan laba hingga akhir tahun ini akan tumbuh di atas 20%," kata Yahya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Terkait kinerja, sepanjang semester pertama 2021 Saraswanti membukukan penjualan mencapai Rp711,88 miliar, tumbuh 14,1% dibanding realisasi periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp623,86 miliar. Seiring penjualan, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 20,93% dari sebesar Rp44,28 miliar pada semester pertama 2020 menjadi Rp53,55 miliar pada semester I-2021.Sebagai informasi, emiten produsen pupuk ini membidik pangsa pasar (market share) sebesar 10% pupuk NPK nonsubsidi pada 2024. Kini, memasuki usia 23 tahun, Saraswanti menguasai pangsa pasar 6%.”Tahun 2021 ini, ketika kami berusia 23 tahun, market share Saraswanti di pasar pupuk NPK dalam negeri sekitar 6% dengan kapasitas produksi 600.000 ton per tahun,"ujar Yahya Taufik.

Dengan pengalaman 23 tahun di industri pupuk NPK, Saraswanti dikenal sebagai produsen pupuk berkualitas. Bahkan, sejak 1998 hingga kini, jumlah tenaga kerja yang diserap terus meningkat. Strategi Saraswanti dalam menghadapi pandemi Covid-19 saat ini, urai Yahya, salah di antaranya adalah dengan fokus menggarap pasar existing.

Selain itu, tetap melakukan pengembangan pasar dengan senantiasa bersikap selektif."Strategi itu ketika diterapkan di tengah pandemi Covid-19 pada 2020, turut membuat kami bertahan di tengah masa sulit, bahkan tetap bertumbuh,"kata Yahya.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini