Rabu 20 Oct 2021 05:06 WIB

Di Tengah Pandemi, Trade Expo Virtual Jadi Andalan

Surplus tertinggi sepanjang sejarah perdagangan RI senilai 25,1 miliar dolar AS

Pengurus BPP Hipmi bersama BPD Hipmi Jaya menggelar seremoni peluncurkan Hipmi TEI 2021 edisi digita, Selasa (19/10) di Jakarta.
Foto: Hipmi Jaya
Pengurus BPP Hipmi bersama BPD Hipmi Jaya menggelar seremoni peluncurkan Hipmi TEI 2021 edisi digita, Selasa (19/10) di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus BPP Hipmi bersama BPD Hipmi Jaya menggelar seremoni peluncurkan Hipmi TEI 2021 edisi digital, Selasa (19/10) di Jakarta. Sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekspor nonmigas nasional, Hipmi dan Hipmi Jaya kembali mengikuti Trade Expo Indonesia (TEI) ke-36 edisi digital pada 21 Oktober hingga 4 November 2021 (online interactive) dan 21 Oktober sampai 20 Desember 2021 (showcase).

Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Didi Sumedi mengatakan di tengah pandemi Covid-19, pemerintah mencari cara untuk tetap menggelar trade expo yang efektif. Salah satunya melalui trade expo virtual.

Tahun ini, ujar Didi, akan digelar trade expo, trade forum, business matching, dan berbagai kegiatan promosi perdagangan lainnya. Trade expo akan mendatangkan perwakilan dari sejumlah negara seperti Singapura, WTO, dan Bank Dunia. "Yang terdaftar hampir 900 exhibitors (peserta pameran) dan sekitar 2.200 pembeli dari 102 negara," ujar dia memaparkan, saat menghadiri seremoni peluncuran.

"Ke depan TEI semoga menghasilkan kesuksesan. Berjuang bersama kalau kita ingin berjalan jauh ke depan," ujar Didi menambahkan.

Menurut Didi, Kemendag terus berupaya menjaga stabilitas neraca perdagangan dengan mendorong ekspor produk Indonesia untuk menunjang pemulihan ekonomi nasional. Sejauh ini, kinerja perdagangan Indonesia sejak Januari hingga September 2021 memperlihatkan hasil sangat memuaskan. "Total nilai ekspor mencapai rekor 164,3 miliar dolar AS," ujarnya menyebutkan.

Capaian nilai ekspor tahun berjalan ini meningkat 40,4 persen dibandingkan periode yang sama 2020. Bahkan jika dibandingkan tahun 2019, angkanya tetap jauh lebih tinggi. "Surplus tertinggi sepanjang sejarah perdagangan Indonesia dengan nilai mencapai 25,1 miliar dolar AS," ungkapnya.

Pada 2020, surplus perdagangan tercatat 20 miliar dolar AS. Tahun lalu, ujar Didi, banyak kalangan yang meragukan prestasi surplus perdagangan karena dicapai pada saat impor merosot jauh. Ekspor juga turun tapi nilainya lebih kecil.

Namun tahun ini ekspor dan impor sama-sama meningkat tinggi. Neraca perdagangan lebih berkualitas karena impor didominasi bahan baku. "Pameran masih virtual dan misi dagang belum pulih, tapi ekspor dan surplus memperlihatkan hasil yang membahagiakan," katanya.

Ketua Umum Hipmi Jaya Sona Maesana mengatakan organisasinya akan terus berusaha mencetak wirausaha baru. Diharapkan pula para pengusaha Hipmi bisa naik kelas dan bisa bersaing di kancah internasional. "Ini ikhtiar kita bersama agar pengusaha-pengusaha Hipmi bisa go international," ucapnya.

Tahun ini peserta TEI sudah mendekati 30 peserta, berlipat kali dibandingkan saat pertama kali digelar 2017 lalu yang hanya terdiri dari 10 peserta. Melihat perkembangan itu, Sona berharap cita-cita menjadikan anggota Hipmi untuk go international bisa tercapai. "Semoga TEI bisa menghasilkan banyak kontrak dagang, order, agar kita bisa bersaing di kancah internasional," tuturnya.

Menurut Ketua Panitia Hipmi TEI 2021, Rangga Derana Niode, peserta tahun ini sebanyak 28 peserta. Walau sedang pandemi, peserta tetap bisa bertambah. "Tahun ini kita menambahkan kegiatan dengan pelatihan ekspor untuk pelaku usaha bersama Kemendag, dan business matching untuk membantu UMKM ke pasar internasional," katanya.

 

  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement