JAKARTA - Harga emas berjangka naik relatif tajam pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB). Harga emas memperpanjang kenaikan untuk sesi kedua berturut-turut setelah dolar AS melemah, ketika kekhawatiran atas kenaikan inflasi dan masalah rantai pasokan meningkatkan daya tarik logam safe-haven.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, melonjak USD14,4 atau 0,81% menjadi ditutup pada USD1.784,90 per ounce. Dolar merosot, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Baca Juga: Harga Emas Antam Naik, Ini Daftarnya
“Ada kekhawatiran global tentang apa yang terjadi dengan krisis pasokan dan kurangnya tindakan dari Federal Reserve. Sepertinya The Fed berada di belakang bola tentang inflasi," kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.
“Dengan rantai pasokan dan masalah inflasi, bagaimana saham akan terus mencapai level tertinggi baru?” Haberkorn mengatakan, menambahkan bahwa "ada pelarian ke tempat yang aman ke emas yang akan berlangsung selama beberapa bulan ke depan."
Baca Juga: Penguatan Harga Emas Berjangka Dibatasi Obligasi AS
Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan pada Selasa (19/10/2021) jika inflasi terus meningkat pada kecepatan saat ini dalam beberapa bulan ke depan, pembuat kebijakan mungkin perlu mengadopsi "respons kebijakan yang lebih agresif" tahun depan.
Emas sering dianggap sebagai lindung nilai inflasi, meskipun pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga mendorong imbal hasil obligasi pemerintah naik, meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Juga mendorong emas, imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan mundur setelah mencapai tertinggi lima bulan di awal sesi.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya