JAKARTA – Harga emas berjangka melonjak lebih dari satu persen pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena dolar AS yang lebih lemah dan ketegangan geopolitik di sekitar Ukraina meningkatkan daya tarik aset-aset safe-haven dan memicu reli logam mulia.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, melambung 30,8 dolar AS atau 1,7%, menjadi ditutup pada 1.843,20 dolar AS per ounce, setelah turun 4,1 dolar AS atau 0,23% sehari sebelumnya.
Penurunan dolar membuat emas lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya, sementara penurunan dalam imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10-tahun dari tertinggi dua tahun juga mendorong permintaan terhadap logam tersebut.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Naik Jadi Rp939.000
Penurunan imbal hasil telah mendorong penembusan teknikal dalam emas, tetapi mungkin masih diperdagangkan dalam kisaran 1.800 dolar AS hingga 1.840 dolar AS sampai pertemuan Federal Reserve AS minggu depan, kata Ed Moya, analis pasar senior di broker OANDA.
Ekspektasi bahwa Fed akan memperketat kebijakan moneter segera setelah Maret telah membebani emas tahun ini karena suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Baca Juga: Turun Rp1.000, Harga Emas Antam Dibanderol Rp937.000/Gram
Emas mungkin juga mendapat dukungan dari ketegangan geopolitik di sekitar Ukraina dan Timur Tengah, kata Moya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya