Senin 28 Nov 2022 17:24 WIB

Realisasikan Capex Hingga 96 Juta Dolar AS, PGN Akui Belum Maksimal

PGN menyebut realisasi belanja modal 96 juta dolar AS karena perubahan permintaan

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGN) merealisasikan belanja modal atau capital expenditur (capex) sebesar 96 juta dolar AS. Belanja modal ini memang belum maksimal, hal ini dikarenakan PGN mengalami perubahan struktur rencana investasi dan meningkatkan efisiensi.
Foto: PGN
PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGN) merealisasikan belanja modal atau capital expenditur (capex) sebesar 96 juta dolar AS. Belanja modal ini memang belum maksimal, hal ini dikarenakan PGN mengalami perubahan struktur rencana investasi dan meningkatkan efisiensi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGN) merealisasikan belanja modal atau capital expenditur (capex) sebesar 96 juta dolar AS. Belanja modal ini memang belum maksimal, hal ini dikarenakan PGN mengalami perubahan struktur rencana investasi dan meningkatkan efisiensi.

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Heru Setiawan faktor utama serapan investasi baru 96 juta dolar AS karena ada perubahan permintaan dari pelanggan sehingga mempengaruhi perencanaan investasi.

"Kami selalu menerapkan prinsip kehati hatian dalam melakukan investasi. Beberapa rencana investasi mengalami perubahan di tengah kondisi ekonomi global yang penuh tantangan," ujar Heru dalam Public Expose, Senin (28/11).

Sebagai contoh, salah satu yang terdampak dari sisi perikatan komersial yakni pembangunan Terminal Cilacap. Heru menuturkan, hal itu karena ada perubahan model operasi, sehingga berdampak juga pada kebutuhan gas di kilang Cilacap.

Kedua, proyek gasifikasi. Kata Heru PLN mengajukan perubahan rencana proyek gasifikasi. Sehingga saat ini proyek gasifikasi disesuaikan dengan kebutuhan gas dari PLN dan disesuaikan dengan rencana pembangunan pembangkit PLN.

"Selain itu, perseroan menilai perlunya optimalisasi skema pelaksanaan investasi. termasuk penyiapan pola-pola baru dalam menyiapkan proyek untuk memperoleh tingkat keekonomian yang lebih layak," ujar Heru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement