NEW YORK - Harga minyak masih bergerak dua arah di akhir perdagangan Selasa. Harga minyak bervariasi di tengah ekspektasi pelonggaran kontrol ketat Covid-19 China, tetapi khawatir bahwa OPEC+ akan mempertahankan produksinya.
Minyak mentah berjangka Brent merosot 16 sen atau 0,2% menjadi USD83,03 per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS terangkat 96 sen atau 1,2% menjadi USD78,20 per barel.
Pejabat kesehatan China mengatakan, negaranya berencana mempercepat vaksinasi Covid-19 untuk orang lanjut usia, yang bertujuan mengatasi hambatan utama dalam upaya melonggarkan pembatasan nol-COVID yang tidak populer.
Baca Juga: Harga Minyak Bergerak 2 Arah, Brent Dibanderol USD83/Barel
"Prospek kembali normal, dalam ekonomi yang merupakan importir minyak terbesar dunia, sudah cukup untuk membuat harga minyak melonjak dalam rebound harga signifikan pertama dalam dua minggu terakhir," kata Analis ActivTrades Ricardo Evangelista, dikutip dari Antara, Rabu (30/11/2022).
Protes yang dilakukan di kota-kota seluruh China selama akhir pekan menargetkan kebijakan nol-COVID Presiden Xi Jinping dan merupakan pembangkangan publik terkuat selama karir politiknya, kata analis China.
Baca Juga: Harga Brent dan WTI Tertekan Lonjakan Stok Minyak AS
Pelemahan dolar AS, yang cenderung diperdagangkan terbalik dengan minyak, juga membantu mendongkrak harga minyak mentah. Indeks dolar telah jatuh ke 106,65 dari tertinggi 20 tahun, karena investor memperkirakan Federal Reserve mencapai suku bunga puncak awal tahun depan dengan tekanan inflasi diperkirakan akan mereda.
"(Rebound) Yang kuat dilanjutkan oleh melemahnya dolar AS dan kebutuhan untuk mengurangi hilangnya ketersediaan minyak mentah Rusia melalui dimulainya sanksi yang dijadwalkan minggu depan," kata Jim Ritterbusch dari Ritterbusch and Associates.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya