Share

Lama Menghilang, Ternyata Jack Ma Sembunyi di Jepang! Hartanya Tinggal Segini

Fayha Afanin Ramadhanti , Okezone · Senin 05 Desember 2022 15:12 WIB
https: img.okezone.com content 2022 12 05 320 2720859 lama-menghilang-ternyata-jack-ma-sembunyi-di-jepang-hartanya-tinggal-segini-0W0tyjkGAW.JPG Jack Ma. (Foto: Reuters)
A A A

JAKARTA - Miliarder Jack Ma dikabarkan berada di Tokyo, Jepang bersama keluarganya setelah lama menghilang.

Dilansir theguardian.com di Jakarta, Senin (5/12/2022), Jack Ma yang merupakan pendiri raksasa e-commerce Alibaba kini jarang terlihat di depan umum sejak mengkritik sikap regulator China pada pertemuan di Shanghai dua tahun lalu.

Kemudian, Jack Ma juga terlihat musim panas lalu di pulau Mallorca, Spanyol.

Dilaporkan bahwa pria berusia 58 tahun itu tetap rendah hati saat tinggal di luar negara asalnya, China.

 BACA JUGA:Heboh Kabar Jack Ma Ditangkap Polisi

Setelah itu pada hari Selasa Financial Times, yang dimiliki oleh perusahaan media Jepang Nikkei, mengungkapkan bahwa Jack Ma baru-baru ini tinggal di Jepang.

Mengutip sumber anonim, surat kabar itu mengatakan bahwa selama hampir enam bulan dia telah tinggal di Tokyo bersama keluarganya.

 

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Waktunya dihabiskan untuk memadukan bisnis dan kesenangan dengan kunjungan ke onsen (mata air panas) dan resor ski di pedesaan Jepang serta perjalanan reguler ke AS dan Israel.

Bahkan dikutip dari Forbes, harta Jack Ma kini hanya tertinggal USD23,2 miliar atau setara Rp359,6 triliun. (kurs Rp15.500 per USD).

Alibaba telah menjadi penangkal petir dalam tindakan keras terhadap teknologi besar.

Di mana dia terkenal karena sifatnya yang blak-blakan dan sikapnya yang eksentrik, menuduh regulator menghambat inovasi.

Komentarnya dilaporkan membuat marah presiden, Xi Jinping, yang kini menghadapi protes atas kebijakan nol-Covid China.

Regulator China bergerak untuk memblokir flotasi pasar saham senilai USD34 miliar dari anak perusahaan pembayaran online Alibaba, Ant Group, yang akan menjadi penawaran saham terbesar dalam sejarah.

Beijing juga memerintahkan Alibaba untuk menjual beberapa aset medianya, termasuk South China Morning Post Hong Kong, karena pemerintah menindak pengaruh publik yang berkembang.

Beberapa bulan kemudian Alibaba didenda USD2,8 miliar karena praktik anti-persaingan, yang menandai berakhirnya permusuhan peraturan terhadap perusahaan.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini